Presiden Prabowo Subianto telah menyelesaikan serangkaian kunjungan kenegaraan ke lima negara di kawasan Timur Tengah dan Turki pada bulan April 2025. Lawatan ini berlangsung dari 9 hingga 14 April 2025 dan mencakup kunjungan ke Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.
Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara mitra strategis di Timur Tengah dan Turki. Fokus utama meliputi kerja sama di bidang pertahanan, investasi, dan kemanusiaan. Selama lawatan, Presiden Prabowo menjalin dialog intensif dengan para pemimpin negara sahabat dan berhasil mencapai sejumlah kesepakatan penting, termasuk penandatanganan nota kesepahaman strategis.
Presiden Prabowo Subianto memulai lawatan kenegaraan ke Timur Tengah dengan kunjungan ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), pada Rabu 9 April 2025. Setibanya di Abu Dhabi, beliau disambut dengan upacara kehormatan dan langsung menuju hotel untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan agenda utama.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Prabowo mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden UEA, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, di Istana Qasr Al Shatie. Pertemuan ini membahas berbagai isu strategis, termasuk kerja sama bilateral dan situasi di Gaza.
Selama pertemuan, kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan delapan Nota Kesepahaman (MoU) dan Letter of Intent (LoI) yang mencakup bidang pertahanan, energi terbarukan, pangan, dan perikanan. Presiden Prabowo juga membahas rencana Indonesia untuk mengevakuasi sekitar 1.000 warga Palestina yang terluka, mengalami trauma, atau yatim piatu akibat konflik di Gaza. Beliau menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memberikan tempat perlindungan sementara bagi mereka hingga kondisi di Gaza membaik. Rencana ini mendapat dukungan dari UEA dan negara-negara lain di kawasan.
Setelah lawatan ke UEA, Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke Turki pada 10 April 2025 sebagai bagian dari lawatan diplomatiknya ke Timur Tengah. Kunjungan ini merupakan balasan atas kunjungan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, ke Indonesia pada Februari 2025.
Setibanya di Ankara, Presiden Prabowo disambut secara resmi oleh Presiden Erdoğan di Istana Kepresidenan. Keduanya mengadakan pertemuan tête-à-tête yang dilanjutkan dengan pertemuan bilateral. Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas penguatan kerja sama strategis antara Indonesia dan Turki.
Pertemuan antara Presiden Prabowo dan Presiden Erdoğan menghasilkan beberapa kesepakatan penting, dimana Indonesia menyatakan minat untuk bekerja sama dalam pengembangan jet tempur KAAN, proyek bersama Turki dan Korea Selatan. Kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang penanggulangan bencana dan pertukaran budaya.
Setelah pertemuan dengan Presiden Erdoğan, Presiden Prabowo menghadiri Antalya Diplomacy Forum, di mana beliau menyampaikan pidato yang menekankan pentingnya peran Indonesia dan Turki sebagai kekuatan positif dalam dunia Islam dan Global South.
Kemudian pada tanggal 11–12 April 2025 Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke Mesir sebagai bagian dari lawatan ke Timur Tengah. Kunjungan ini menandai babak baru dalam hubungan bilateral Indonesia–Mesir dengan ditandatanganinya Pernyataan Bersama tentang Kemitraan Strategis oleh Presiden Prabowo dan Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi. Kemitraan ini mencakup kerja sama di bidang politik, ekonomi, pertahanan, keamanan, pendidikan, budaya, dan hubungan antar masyarakat.
Presiden Prabowo disambut secara resmi oleh Presiden El-Sisi di Istana Al Ittihadiya, Kairo. Upacara penyambutan berlangsung khidmat dengan pengumandangan lagu kebangsaan kedua negara. Pertemuan ini memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis di kawasan Timur Tengah dan menegaskan ikatan sejarah panjang antara kedua negara.
Setelah pertemuan resmi, kedua presiden melakukan kunjungan mendadak ke Akademi Militer Mesir di Kairo. Kunjungan ini mencerminkan kedekatan hubungan personal dan diplomatik antara kedua pemimpin serta memperkuat kerja sama strategis di bidang pertahanan dan pendidikan militer.
Selanjutnya, Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan resmi ke Doha, Qatar, pada 13 April 2025, sebagai bagian dari lawatan kenegaraan ke Timur Tengah. Setibanya di Doha pada malam sebelumnya, beliau disambut hangat oleh masyarakat Indonesia yang tinggal di Qatar, termasuk diaspora, pelajar, dan komunitas olahraga.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Prabowo bertemu dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, di Istana Amiri Diwan. Pertemuan ini ditandai dengan upacara penyambutan resmi dan pembahasan berbagai isu strategis untuk mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Qatar.
Salah satu hasil penting dari pertemuan ini adalah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Dialog Strategis antara pemerintah Indonesia dan Qatar, yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang strategis. Selain itu, Qatar menyatakan komitmennya untuk berinvestasi sebesar US$2 miliar melalui Badan Pengelola Investasi Daya Saing Nusantara (Danantara) Indonesia. Investasi ini difokuskan pada sektor energi, infrastruktur, dan teknologi, sebagai bagian dari upaya memperkuat hubungan ekonomi kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo juga membahas rencana Indonesia untuk mengevakuasi sekitar 1.000 warga Palestina yang terluka, mengalami trauma, atau yatim piatu akibat konflik di Gaza. Beliau menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memberikan tempat perlindungan sementara bagi mereka hingga kondisi di Gaza membaik.
Dalam kunjungan terakhirnya ke Timur Tengah, Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke Yordania pada 14 April 2025. Presiden Prabowo disambut hangat oleh Raja Abdullah II bin Al-Hussein di Istana Al Husseiniya, Amman. Keduanya mengadakan pertemuan tête-à-tête yang berlangsung dalam suasana akrab dan konstruktif, membahas berbagai isu strategis yang menjadi kepentingan bersama, termasuk stabilitas kawasan dan kerja sama bilateral di berbagai bidang.
Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II menyaksikan penandatanganan empat nota kesepahaman (MoU) strategis antara Indonesia dan Yordania. Dokumen kerja sama yang ditandatangani mencakup bidang pertahanan, pertanian, pendidikan, dan keagamaan.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina dan pentingnya mencari solusi damai yang adil dan seimbang di kawasan tersebut. Kunjungan ini memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Yordania, khususnya di bidang perdamaian, kemanusiaan, dan kerja sama dunia Islam. Kunjungan ini sekaligus menutup rangkaian lawatan Prabowo ke kawasan Timur Tengah dan Turki.
Sumber : Kumparan Metro TV News
Penulis: Nasru Zarra Alirais
Editor: Nasru Zarra Alirais