Publik Indonesia sedang dikejutkan dengan pemecatan Shin Tae-Yong. Beberapa pihak menganggap keputusan PSSI ini merupakan keputusan yang terburu-buru. Kabar yang beredar mengenai pemecatan Shin Tae-Yong ini karena dugaan hubungan yang kurang harmonis dengan pemain, selain itu kendala komunikasi juga menjadi salah satu faktornya.
Dipecatnya Shin Tae-Yong, kini tim nasional Indonesia mempunyai pelatih baru yaitu Patrick Kluivert. Mantan pemain Ajax Amsterdam, FC Barcelona, dan timnas Belanda ini menandakan bahwa akan ada era baru bagi tim nasional Indonesia di bawah kepemimpinan Patrick Kluivert. Shin Tae-Yong yang sebelumnya sudah memberikan prestasi yang sangat bagus bagi tim nasional Indonesia dan mengangkat level tim nasional Indonesia di ajang internasional, tentunya meninggalkan tanggung jawab besar bagi Patrick Kluivert yang membawa nama besar di dunia sepakbola.
Patrick Kluivert secara resmi ditunjuk untuk menahkodai tim nasional Indonesia dan diberikan kontrak dengan durasi dua tahun dengan opsi perpanjangan kontrak. Target besar sudah di depan mata Patrick Kluivert untuk meneruskan legacy dari Shin Tae-Yong. Publik Indonesia berharap Patrick Kluivert bisa mewujudkan keinginan rakyat Indonesia agar timnas Indonesia bisa tampil di ajang kompetisi dunia, yaitu Piala Dunia. Patrick Kluivert tentunya akan mengukir sejarah sendiri apabila hal tersebut dapat terwujud meskipun jika dilihat ke belakang, pengalamannya sebagai pelatih masih jauh dari kata memuaskan.
Patrick Kluivert mengawali debut kariernya sebagai asisten pelatih di tahun 2008-2010 bersama klub AZ Alkmaar. Ia kemudian berpindah ke Brisbane Roar pada tahun 2010 masih sebagai asisten pelatih, tetapi tidak berlangsung lama. Kariernya berlanjut sebagai asisten pelatih di NEC Nijmegen pada tahun 2010-2011, diikuti dengan menjadi asisten pelatih di timnas Belanda pada tahun 2012-2014, dan timnas Kamerun pada tahun 2018-2019. Karier Patrick Kluivert sebagai pelatih utama dimulai di Jong Twente pada tahun 2011-2012, dilanjutkan dengan tim nasional Curaçao pada tahun 2015-2016 dan 2021, kemudian menukangi tim muda Ajax Amsterdam pada tahun 2016, dan terakhir di tim Adana Demirspor pada tahun 2023.
Statistik Patrick Kluivert sebagai pelatih menuai banyak kritik. Dalam 80 laga yang dipimpinnya, ia mencatatkan 37 kemenangan, 18 hasil seri, dan 25 kekalahan. Statistik tersebut dianggap mengecewakan. Ditambah lagi, Patrick Kluivert hanya meraih satu trofi sepanjang kariernya sebagai pelatih, yaitu bersama Jong Twente di tahun 2011-2012 di kasta liga terendah di Belanda, Beloften Divisie.
Masa lalu Patrick Kluivert ini menjadi perbincangan hangat di tanah air, khususnya di kalangan penggemar sepakbola. Belum lagi dengan adanya rumor yang beredar bahwa Patrick Kluivert pernah terlibat dalam kasus perjudian. Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tentunya mempunyai pekerjaan rumah yang besar untuk meredakan kekhawatiran dan memberikan kenyamanan publik terkait penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru tim nasional Indonesia.
Kini, tantangan besar menanti Patrick Kluivert. Diharapkan kehadirannya yang asli orang Belanda dapat lebih mengkoordinasikan tim, mengingat tim nasional Indonesia saat ini banyak dihuni oleh pemain keturunan Indonesia-Belanda yang mahir berbahasa Belanda ataupun Inggris. Selamat berjuang, Patrick Kluivert!